#30DaysWritingChallenge Day 26 — The Last Person You Made a Pinky Promise To
Suatu hari di penghujung bulan Desember 2013, beberapa hari menjelang malam pergantian tahun, 3 hari sebelum keberangkatan gue ke Malang untuk liburan akhir tahun. Tante gue yang di Bandung telepon.
"Mana kakak katanya mau kesini? Ih bohong!"
Gue jadi cekikikan di telepon. Ngobrol dikit sama tante gue, sorenya gue langsung packing terus cus ke Bandung. A lil bit unplanned to go at that day.
Iya, dari jauh-jauh hari gue emang udah bikin janji sama tante gue untuk main ke Bandung begitu gue udah dapet jatah libur dari kantor. Tante gue, adek nyokap yang nomor lima. Mamanya Hachi, mamanya Dzaki. Tinggal di Bandung, kerja sebagai dosen di Universitas Nurtanio, Bandung. Itu lho, akademi aeronautika nya Indonesia.
Gue adalah orang yang sangat senang liburan. Kalau orang lain senang liburan, gue sangat senang. Kemanapun tujuannya. Dan dalam situasi mepet kayak gitu, Bandung adalah tempat yang pas. Bandung udah ibarat tempat "pelarian" gue dari Jakarta. Ada kalanya ketika gue ke Bandung bukan karena ada urusan atau apapun, tapi emang lagi pengen menepi sebentar aja. Gue jarang kemana-mana kalau di sana, seharian di rumah sama Hachi, main di taman samping rumah, jajan di SD belakang rumah, sore-sore ke Yomart, semuanya bareng dia dan itu udah cukup banget. Meskipun gue hampir sering bolak-balik, gue tetep kangen rumah di sana. Gue kangen sama sodara-sodara gue yang ada di sana, kangen sama Hachi. Kangen Bumi Panyileukan. Kangen sunrise-nya. Kangen gehu pedasnya. Suasana siangnya yang panas tapi adem. Ah, semua.
Gue berangkat sore, sampe Bandung malem, langsung dijemput om gue di terminal bus. Iya, gue tergolong orang yang suka naik bus, daripada travel. Atau kereta. Mungkin karena lebih murah, ringkas dan cepat. Dari Leuwi Panjang kami langsung ke Antapani, ke rumah Eyang gue yang merupakan orang tua dari Om gue, bapaknya Hachi. Sekalian jemput Hachi, pulang bareng ke Bumi Panyileukan.
It was a weekend, we were spending our time together. We were eating out, DVD-ing, joking around, cuddling, talking about my daily activities, my job, my plan for the future. She's a well educated person. She always give me those scientific suggestions and advices that really usefull, bukan sekedar omongan yang mengawang, tapi memang karena beliau udah pernah ngerasain sendiri. And I promise her that someday I will be back to that city, continuing my plan; to move.
Will get my ass out of Jakarta, and make a better living there.
Someday.
Komentar
Posting Komentar