#30DaysWritingChallenge Day 19: Someone That Pesters Your Mind—Good or Bad
Nggak banyak ngomong lah gue di postingan hari ini, karena terus terang gue udah rada males ngomongin soal ini, tapi yaudah lah.
Unfortunately, today I would like to share about the bad side. Unlucky you, dear.
Dia adalah... ya sebut saja seseorang.
Sorry to say sebelumnya, gue terus terang aja nggak suka sama orang yang "senang" disakitin.
APALAGI DALAM URUSAN PERCINTAAN... dafuq??!!!
*emosi* *maap* *tapi ya gimana!!*
Bitch please!
Kalau gue jadi lo, gue nggak menemukan titik terang di hubungan percintaan lo ya tinggalin aja lah.
Perasaan emang nggak segampang itu hilang, gue tau. Butuh proses, gue tau. Nggak ada yang instan kecuali Energen.
Sebentar, gue seduh Energen dulu. Laper.
*seduh Energen*
Oke udah. Nah.
Di saat lo berusaha untuk menghilangkan perasaan lo, menurut cara yang selalu gue pake, adalah pertama: jangan pernah coba untuk hubungi dia. Kedua: Think clear. Jangan pernah berpikir kalau dia masih ada perasaan sama lo. Karena kalian udah bukan satu kesatuan lagi. You go your way, he goes his way. Lo mau ngapain aja ya terserah lo. Dia mau ngapain aja, juga terserah dia. Nggak usah protes. Dan nggak usah marah kalau suatu saat lo menemukan kenyataan bahwa dia udah move on duluan karena ya memang di antara kalian udah nggak ada apa-apa lagi.
It really pesters my mind. Apalagi kalo gue ikut jadi korban.
Hidup nggak usah mellow-mellow amat lah, pake logikanya sekali-sekali. Udah sih, gak usah mikirin dia. Kayak dia masih mikirin lo aja.
Jadi, mau move on apa engga? Ya terserah.
Tapi nggak usah sakit hati sama yang bukan lagi hak miliknya.
Sekian nasehat singkat dari seorang jomblo bahagia. Contoh lah saya. Selamat malam.
*tiup-tiup Energen* *baca buku*
Komentar
Posting Komentar