Thank you, SM. I AM a proud fan!!
Badan gue gemetar. Menggigil. Ngga ada henti-hentinya gue bertepuk tangan dengan kerasnya sampai telapak tangan gue memerah, dan entah sudah sekuat apa suara yang gue keluarkan untuk meneriaki nama-nama pemain Satria Muda pada laga NBL Jkarta melawan Aspac hari ini, Sabtu, 31 Maret 2012 di Hall A Senayan, Jakarta.
Gue bela-belain stand by di belakang bench SM sejak pukul 2 siang, sejak pertandingan pembuka NBL Seri Jakarta dimulai, hingga pertandingan PERANG dimulai pada pukul 6 sore, perang melawan Aspac. Dan ternyata, di posisi gue duduk hanya gue sendiri pendukung SM, dan gue paling depan. Ya, gue sendirian. Temen-temen (yang gue kenal) semua pada duduk di VIP bench dan sebagian menjadi official. Sedangkan fans SM yang lain duduk di bench reguler seberang bench gue, sehingga posisi gue bener-bener single fighter untuk SM di kandang Aspac.
Berbagai cacian, makian, hujatan, perkataan tidak mengenakan, keluar dari sebagian mulut para pendukung Aspac kepada pemain Satria Muda hampir setiap ketika terjadinya foul. Ya, gue yakin ngga cuma gue yang amat sangat merasakan kalau Big Match kali ini berjalan dengan amat sangat emosional. Sedangkan gue? Stay cool, stay calm, keep smiling.
Hingga kemudian sesuatu terjadi, sedikit chaos di akhir quarter ke-tiga. Seketika gue merasa sekujur tubuh gue nyeri. Sakit melihat temen-temen gue saling dorong dengan team lawan. Sakit sekali. Gue ngga mau tau masalahnya apa (setidaknya untuk saat ini). Gue yang amat sangat anti dengan kekerasan hana bisa menutup muka dengan tangan dan berdoa. Hope everything's gonna be fine... And it works. Ngga lama kemdian kedua tim sudah bisa dilerai dan kembali ke bench masing-masing.
Dan moment ketika satu-persatu teman-teman dari Satria Muda berhasil menjebol defense Aspac, gue yakin bahwa gue lah fans yang paling bahagia sedunia. Melompat, mengepal-ngepalkan tangan ke udara, meneriaki nama mereka satu-persatu, dan sujud di tempat ketika babak Over Time berakhir dan Satria Muda keluar sebagai pemenangnya.
Rambut gue, dari basah, ke kering, sampai basah lagi. Pita suara gue, mungkin kalau cek ke dokter sudah mengalami disfungsi 75% (dan malam ini gue puasa ngomong untuk recovery, persiapan pertandingan besok), badan gue, entahlah mungkin tulangnya sudah rontok seperti apa. Badan gue yang menggigil dan gemetar tingkat tinggi setiap habis meneriaki nama-nama mereka agar semangat. Tapi semua itu benar-benar terbayar...
Hingga kemudian sesuatu terjadi, sedikit chaos di akhir quarter ke-tiga. Seketika gue merasa sekujur tubuh gue nyeri. Sakit melihat temen-temen gue saling dorong dengan team lawan. Sakit sekali. Gue ngga mau tau masalahnya apa (setidaknya untuk saat ini). Gue yang amat sangat anti dengan kekerasan hana bisa menutup muka dengan tangan dan berdoa. Hope everything's gonna be fine... And it works. Ngga lama kemdian kedua tim sudah bisa dilerai dan kembali ke bench masing-masing.
Dan moment ketika satu-persatu teman-teman dari Satria Muda berhasil menjebol defense Aspac, gue yakin bahwa gue lah fans yang paling bahagia sedunia. Melompat, mengepal-ngepalkan tangan ke udara, meneriaki nama mereka satu-persatu, dan sujud di tempat ketika babak Over Time berakhir dan Satria Muda keluar sebagai pemenangnya.
Rambut gue, dari basah, ke kering, sampai basah lagi. Pita suara gue, mungkin kalau cek ke dokter sudah mengalami disfungsi 75% (dan malam ini gue puasa ngomong untuk recovery, persiapan pertandingan besok), badan gue, entahlah mungkin tulangnya sudah rontok seperti apa. Badan gue yang menggigil dan gemetar tingkat tinggi setiap habis meneriaki nama-nama mereka agar semangat. Tapi semua itu benar-benar terbayar...
Yeah. I am the only one there. Epic feeling. :)
Komentar
Posting Komentar