"Keep Traveling and Spread Love"

Judul tersebut adalah motto hidup teman bepergian favorit gue yang akan gue bahas kali ini.  Sebenernya gue terbiasa bepergian sendiri, kebanyakan sendiri.  Karena sebagian temen-temen yang gue ajak, kebanyakan mikir dan nggak AYO tiap gue ajak. Dan yang udah-udah sih terbukti mereka menyesal udah nolak ajakan bepergian gue. Muahahaha sukur :P

"Kalau gue ikutan mereka, gue gak akan maju-maju." 

Prinsip ini lah yang mempertemukan gue dengan open trip ke Pulau Harapan yang diadakan November tahun lalu.  Namanya Pras. Dia ketua open trip ini.  Gue ketemu dia di forum traveler Kaskus. Dari postingannya, gue bisa baca kalau dia memang petualang, spesialisasi di air. Klop banget lah sama gue, ke Peucang gue bareng dia, ke Kiluan gue bareng dia.  Pergi ikut dia itu nagih. Adiktif!  Selalu ada kejadian extraordinary yang nggak terduga tiap pergi bareng dia.  Karena dia sendiri anaknya emang gitu sih, spontanitas. Hahahaha. Bagi gue sih asik-asik aja, asik bagi dia ya asik bagi gue juga.  Meskipun itinerary melenceng sana-sini, gue nggak pernah nyesel ikut jalan-jalan sama dia.  Malah gue suka yang kayak gitu, going where the wind blows :P

YA MESKIPUN DIA PALING DEMEN CENG-CENGIN GUE KARENA NGGAK PERNAH AJAK TEMEN COWOK SIK

Salah satu kejadian paling nggak terduga ketika gue pergi bareng di adalah camping di Pulau Panaitan.

Pulau Panaitan menjadi destinasi ke-sekian di hari pertama trip gue di Pulau Peucang.  Setelah snorkeling di Pulau Badul dan Pulau Oar, semula kami berencana menuju Cimayang untuk mendirikan tenda dan live on board (LOB) di sana.  Ternyata, sesampainya kami di Cimayang, ombaknya guede-guede bangeeeettt... It's really impossible for us even to get there, dan Cimayang nggak punya dermaga. Yes, kita nyemplung dan berenang menuju pantainya which is pantainya juga sempit.  Siang-siang aja segini, gimana malam pas air laut pasang... Yang ada hanyut kebawa ombak juga tenda kami. Hahahaha. Akhirnya nggak seorangpun turun di Cimayang, tanpa direncana sebelumnya, atas saran kapten kapal kami, Pak Ancu, yang terkeren se-Taman Nasional Ujung Kulon, kami menuju Pulau Panaitan.

Sekitar 45 menit kemudian kami sampai di Panaitan.  Pulau yang nggak berpenghuni.  Cuma ada dermaga, MCK dengan bilik seadanya, dan hutan belantara.  WILD!! This is really where I belong to hahahaha! Air laut yang hijau turqoise, pantai pasir putih, tapi nggak bersih karena pulau liar.  Banyak ranting pohon dan batu-batu karang kecil.  Pasirnya halus dan basah.  Pantai yang nggak terlalu luas, tapi pemandangan yang sangat menakjubkan.

Gue jalan ke pantainya, buka kaos, sangkutin di pohon, nyebur ke air, berenang bebas.  Ini baru namanya hidup.


Berenang, foto-foto, bercanda, main, tau-tau si Pras nyamperin ngasih paddle boat. Asiiik kebagian juga ngerasain mainan paddle boat! Norak-norak lebay sambil oleng sana-sini gimanaaa gitu gue naik bareng si Wiwi. Untung berat kita nyaris sama, jadi nggak ada kejadian tenggelem sebelah. Hahahaha.





Pras rencana adain semacem summer closing party bulan depan, sewa Pulau Bira. Ayoin nggak nih? ;)

Komentar

Postingan Populer