Just coach.

Kemarin, 28 Maret 2012, gue pergi ke Hall A Senayan untuk nonton scrimmage game Satria Muda melawan Garuda.  Kebetulan keduanya merupakan team basket Indonesia favorit gue, so, ngga ada alasan untuk ngga dateng dan nonton mereka.  Gue masuk Hall A, langsung duduk di kubu Garuda karena kubu SM udah lumayan penuh, dan lagi gue lebih akrab dengan anak-anak Garuda daripada SM. Iya gue netral kok tetep :p

Pertandingan berjalan ngga seseru laga NBL, ya wajar lah, kan ini cuma scrimmage (sparing).  Tapi yang cukup menarik perhatian gue adalah kelakuan coach Wan Amran (Garuda) yang ngga henti-hentinya berteriak kepada anak didiknya ketika something's going wrong.  Sedangkan pelatih SM cukup tenang dan stay cool, paling cuma official-nya aja yang lari sana-sini. (kalau dilihat dari tempat duduk gue di kubu Garuda sih terlihat anteng aja. Ngga tau deh kalau dia heboh juga :p)

Garuda sempet melakukan sejumlah perlawanan yang berarti pada quarter ke-dua, namun di dua quarter setelahnya mereka agak keteteran, field goals mereka ngga bagus, banyak tembakan yang miss, terlebih free throw-nya, hampir ngga ada yang masuk... *facewall*

Akhir pertandingan, Garuda dikalahkan oleh Satria Muda.  Gue lupa berapa skornya, tapi as usual; ngga jauh.  Selesai kedua kubu berjabat tangan, anak-anak SM langsung lanjut latihan (dan ini selalu mereka lakukan setia phabis scrimmage game) sementara anak-anak Garuda seperti biasa dikumpulin dulu sama coach Wan Amran untuk dievaluasi. Ini yang gue paling suka dari kepemimpinan coach Wan Amran :)

Yang cukup menjadi perhatian gue kemarin adalah kata-kata coach Wan Amran yang kira-kira begini:

"Ini Hall A panas.  Kita semua ngerasain. SM juga ngerasain. Tapi SM bisa! Kenapa kita ngga bisa?? Karena ini!"

kata beliau sambil memukul-mukul dadanya (hati).

Oh my God. Kata-kata yang sederhana tapi nusuk.  Ya dan seterusnya beliau memberi nasehat kepada anak-anak didikannya, yang merupakan elaborasi dari kata-kata inti yang gue quote tadi.  He's what we called "Coach" :)