Berburu Lumba-Lumba, Arungi Indahnya Teluk Kiluan! [Part I]


Hello, Sunday! Hari ini, jam segini (3:53pm) tepat seminggu lalu, gue baru bangun dari tidur siang gue di sebuah kapal nelayan yang kami sewa.  Gue bangun, duduk, diantara teman-teman gue yang lain yang juga terkapar rapi di kapal, lalu merogoh-rogoh kresek hitam yang ada di samping gue; bekal perjalanan gue berupa nasi bungkus makan siang yang sengaja gue simpan sebagai bekal perjalanan gue balik dari Teluk Kiluan ke Dermaga Canti. Yeah baby, we're going home...

Perjalanan ke Teluk Kiluan ini bisa dibilang sebenarnya bukan tujuan utama.  Sebelumnya gue berniat mengunjungi Pulau Peucang, yang terletak di Ujung Kulon, ujung Serang, Banten.  Tapi apa daya, sebulan sebelum keberangkatan, gue nggak menemukan satupun travel yang masih available dan membuka registrasi. "terpaksa" gue ikut trip temen gue, Pras, yang sebelumnya gue kenal dari petualangan di Kepulauan Seribu, sebelah utara Jakarta.  Ke Teluk Kiluan, habitat lumba-lumba terbesar se-Asia Tenggara.  Oke lah, yang penting gue liburan.  I'm coming!

Biasa, deh, kalau mau petualangan gini gue selalu ajak-ajak teman. Nggak pernah diem-diem terus berangkat.  Pada awalnya ada beberapa yang menyatakan mau ikut, seiring berjalannya waktu juga ujung-ujungnya GUE CUMA BERANGKAT SENDIRI BOK :'))))) strong abis nggak gue. Satu-satunya orang yang gue kenal di petualangan ini ya cuma si Pras. Ketua rombongan. Kurang lebih 70 orang ngumpul di Pelabuhan Merak tanggal 29 Maret 2014 pukul 1 dini hari. Masuk ferry jam 3 dini hari, sampai Bakauheuni jam 6 pagi, sunrise.  And this is my first time ever naik angkutan umum ke Bakauheuni. Biasanya sama keluarga perginya, jadi naik mobil. Ferry ya tetep, emangnya akik Syahrini apa punya Yatch sendirik. Yuk.
Pelabuhan Merak pukul 3 dini hari
Kapalnya full house, jadi masuk ruang bioskop yang ada di ferry nya aja
Sampai di Bakauheuni, kami udah ditunggu angkot-angkot yang bakalan membawa kami ke Dermaga Canti. Sekitar satu jam perjalanan ke Dermaga Canti, sampai sana kurang lebih jam 8 pagi.  Ada yang sarapan, ganti baju, MCK, siap-siap, (gue sendiri permisi-permisi ke rumah warga sekitar buat pinjem toilet-nya, gara-gara males antre toilet di Canti :P), jam 10 kami naik ke kapal. Kapal ada dua, gue masuk ke kapal 1 YANG TERNYATA ISINYA MANUSIA CAUR SEMUA Let's sail baby...

Dermaga Canti, yang emang Canti (cantik)
Gue sendirian, di kapal kenalan sama 5 sekawan yang umurnya kurang lebih sama kayak gue.  Yang bikin gue takjub adalah mereka modal nekat doang berangkat ke Kiluan, karena nggak sengaja aja nemu Pras jadi bisa numpang kapal kami. Seru parah.  Nggak butuh 5 menit buat gue menyesuaikan diri, di menit selanjutnya kami udah foto-foto bareng.  Kerennya lagi, mereka juga dipertemukan lewat open trip kayak gini. Dan mereka (dan pada akhirnya juga semua orang) amazed dengan gue karena gue.... Sendiri. Nggak bawa teman. Hahahaha. Ya gimana dong, kalau ikut-ikutan orang lain kita nggak maju-maju nanti ;)

Kira-kira 2 jam perjalanan kami sampai di spot snorkeling pertama yaitu Pulau Legundi.  Gue yang udah prepare snorkel dan goggle sendiri langsung pasang gear dan nyeburrrrr... Hmmmm, kesan pertama gue, corals nya nggak terlalu colourful kayak di Pulau Macan (Pulau Seribu) tapi wajar, sih, lautnya juga nggak dalem amat.  Ikannya juga nggak terlalu banyak. Tapi tetap bagus, kok. Dan justru semakin ke pinggir pantainya semakin bagus dan banyak ikan lalu lalang.  Sekitar setengah jam puas berenang dan disengat ubur-ubur kecil yang bikin kulit gatal, kami naik lagi ke atas kapal dan lanjut jalan ke spot snorkeling berikutnya.

Pulau Legundi (Photo by dok.Pras) (Sarah nya udah gak sabar nyebur)
berenang di Pulau Legundi
Pulau kedua yang kami sambangi adalah Pulau Umang-Umang.  Pulau ini memiliki pasir putih yang kasar, jadi gue prefer untuk stay di dalam laut dan nggak berenang merapat ke shoreline-nya karena ternyata, Pulau Umang-Umang ini adalah tempat konservasi terumbu karang.  When I looked down the sea, banyak kerangkeng-kerangkeng dan besi-besi rakitan yang mulai ditumbuhi oleh karang-karang.  Karang-karang di sana besar, lebih colourful, dangkal, dan ikannya banyaaak :) gue lebih suka snorkeling di perairan ini daripada spot pertama.  Selain clown fish (nemo) dll, untuk pertama kalinya gue liat ikan gergaji hahaha yang mulutnya emang beneran panjang banget dan menyerupai gergaij, gerigi-geriginya itu. Kerennya, ikan-ikan disana nggak takut sama manusia! I swam with them woohooooo!! :D

Pulau Umang-Umang, tempat konservasi terumbu karang
Satu tips dari gue ketika lo snorkeling, hati-hati jangan sampai merusak karang yang bercabang-cabang karena pertumbuhan karang bercabang gitu tuh cuma 10-15 cm per-tahun.  Sedangkan untuk karang yang besar-besar yang menyerupai baloons kayak foto di atas ini tuh lebih parah lagi, sekitar 0,5-1,0 cm doang per-tahun.  Selain itu, please banget lah nggak usah buang sampah ke laut, apapun itu.  Kemarin ada entah siapa dari kapal gue ada yang enak-enak aja gitu lempar gelas aqua bekas dia minum ke laut. Kesel gue. Jangan ditiru ya, teman-teman. That's so harmful for the sea and its ecosystem! :(
Berikut sebagian foto yang diambil dari underwater Pulau Umang-Umang. Yang foto si Pras, gue nggak punya underwater camera. Hahahaha

Photo by dok.Pras

Clown fish (Nemo) banyak banget beginian disana. Photo by dok. Pras

Photo by dok.Pras

Bebas bermain di Pulau Umang-Umang, kami berangkat lagi dan menuju Pulau Kelapa. Pulau Kelapa ini ceritanya highlight of the day gitu, jam 5 sore kami sampai di sana.  Turun, sebagian juga nurunin barang karena homestay nya ada di pulau ini, tapi gue nggak karena homestay gue di pesisir satunya, dekat kok dengan Pulau Kelapa.

ini mendung karena sudah jam 5 sore, ya.

Pulau Kelapa

Pulau Kelapa ini sebenernya asik, asik banget. Pasirnya putih, halus, ombaknya tenang, warna lautnya bergradasi, tapi sayangnya kemarin lagi rame, dan udah sore jadi air lautnya mulai pasang. Jadi agak kurang "wah" dan gimanaaa gitu. Biasa deh gue kan demennya sama tempat-tempat sepi... Awww :P tapi berhubung emang lagi kondisi liburan, gue asikin ajaaa :D  di pulau ini juga, sendal jepit gue ilang. Harganya sih nggak seberapa, tapi nyusahinnya itu lho -___- gue harus nyeker sampe nemu warung (DI PULAU SEBELAH) untuk beli sendal jepit baru.  Di Pulau Kelapa ini gue fokus foto-foto.  Karena emang pemandangannya bagus banget. Kiluan ini.... Benar-benar teluk se-teluk-teluknya banget deh, ya bayangin aja lo ada di sebuah pulau, di tepi pantai, dikelilingi oleh gunung dan bukit hijau. Sayang udah jam 5 sore, jadi mataharinya udah agak malu-malu. Gue yakin kalau jam 12-1 siang bakalan lebih cantik dari ini! :)


Menjelang maghrib, kami diantar ke homestay dimana seharusnya kami berada, yaitu homestay........ Gue nggak tau nama homestay-nya apa....... Homestay di sini bukan rumah mewah dengan fasilitas jacuzzi dan kolam renang dan hammock di pantai ya :))))) tapi rumah bilik pinggir pantai, ada 4 kamar, cukup untuk tempat berteduh 30 orang.  Homestay-nya bersih, dan interiornya cukup etnik. Kekurangannya cuma satu, LISTRIK!! Gue sempet bertanya-tanya kenapa nggak ada TV, eh Mbak Sherley jawab "Listrik aje kedet-kedet, ini lagi minta tipi!" hahahaha :)))) iya ya bener juga.  Pas sampai homestay semuanya pada berebut colokan untuk charge gadget, gue sendiri santai aja karena begitu tau nggak akan dapet sinyal selepas dari Dermaga Canti, gue set HP gue flight mode.

Sunset!
Yang pasti sesampainya di sana gue langsung serbu kamar mandi dan mandiiii sampe bersih karena gue tau bakalan antre banget nantinya. Voila! Gue udah siap makan malam yang lain masih pada antre hihihi. #TIPS dari gue, kalau lagi di homestay gini, mandi duluan. NO EXCUSE.

Kelar makan malam, kami duduk di teras, ngobrol-ngobrol, kenalan, bercanda-bercandaan. Nggak lama kemudian makan malam datang, kami makan. Lauknya sederhana, cuma nasi, ikan goreng, sayur rames (toge wortel kol entah apalagi lah itu gue gak selera liatnya hahaha) sambel, tempe tepung, makan di teras menghadap laut malam hari, sambil ngalor-ngidul, nikmaaat banget :')  kelar makan kami jalan-jalan ngikutin jalan setapak pulau, cuma nemuin warung-warung kecil, homestay lain, dan rumah warga.  Nggak sampai 1 KM, kami balik lagi ke homestay, kayak orang bener yee :))))) sampai di homestay kami main UNO, seru banget ngakak nggak kelar-kelar.


Gue sendirian di trip ini. Yang gue kenal cuma satu orang, yaitu ketua rombongan dan dia ada di homestay pulau sebelah. Tapi mulai malam itu, gue ngerasa kayak ketemu sama saudara dekat gue yang udah lama nggak ketemu. This is what I'm looking for everytime I go for an adventure, making strangers into brothers and sisters. :')

Malam, kami tidur. Petualangan hari ke-dua dilanjut ke postingan berikutnya, ya! :D

Komentar

Postingan Populer